Dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia ke 78, Desa Wulunggunung mengadakan festival bertajuk ‘KIRAB KEMERDEKAAN’ pada 22 Agustus 2023 di Pesona Alam Gunung Gupak. Pesta besar bagi masyarakat Wulunggunung ini diadakan dengan berbagai acara yang berkaitan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia dan kekayaan budaya Wulunggunung.
UPACARA KEMERDEKAAN
Rangkaian acara pertama diawali dengan upacara kemerdekaan, Upacara dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat desa Wulunggunung maupun luar desa Wulunggunung. Berbagai elemen tersebut diantaranya adalah perangkat desa Wulunggunung, Kepala dusun dari berbagai dusun di Wulunggunung, tenaga pengajar dari TK dan PAUD Harapan Bangsa, tenaga pengajar dari SD Wulunggunung, anak didik dari berbagai tingkat PAUD, TK , SD, masyarakat Wulunggunung hingga mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia yang sedang bertugas menjalankan program Kuliah Kerja Nyata. Pelaksanaan upacara berlangsung sangat lancar, kekayaan budaya Wulunggunung yang kental dengan adat Jawa juga tidak lupa di hadirkan dalam upacara. Penggunaan baju adat Jawa di hadirkan oleh para petugas upacara yang merupakan para perangkat desa dan peserta upacara dari elemen murid TK dan para perwakilan dusun.
ARAK-ARAKAN KE GUNUNG GUPAK
Bukan warga Indonesia jika tidak meriah, itu juga yang terjadi di arak-arakan kreativitas dusun-dusun di Wulunggunung. Arak-arakan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menampilkan ke istimewaan masing- masing dusun. Kegiatan berjalan di mulai dari titik kumpul TK Harapan Bangsa berakhir di Pesona Alam Gunung Gupak. Setiap dusun berlomba-lomba menampilkan kreativitasnya. Kostum unik, ogoh-ogoh, tarian bahkan speaker dengan suara keras di hadirkan dalam arak-arakan tersebut. Penampilan tersebut menjadi tontonan masyarakat di sepanjang jalan, perjalanan arak-arakan menjadi panggung yang meriah, masyarakat setiap dusun berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan unik.
KIRAB KEMERDEKAAN
Puncak acara diadakan di Pesona Alam Gunung Gupak, seluruh masyarakat berkumpul diatas bukit yang terdapat patung berbentuk angsa. Panggung acara menjadi objek masyarakat. Banyak penampilan yang ditampilkan mulai dari tari PAUD KB HARAPAN BANGSA, kreasi masyarakat desa Wulunggunung “Senam Modern”, Brondut “Mekar Muda”, Soreng “Wargo Budoyo”, Cedrug “RGM”, Topeng Ireng “Puspa Adhinita”. Selain itu juga masyarakat antusias dengan adanya awarding dari berbagai rangkaian perlombaan yang sebelumnya sudah di laksanakan dalam rangka menyambut kemerdekaan Indonesia. Lokasi Pesona Alam Gunung Gupak menjadi titik kumpul dan titik akhir dari semua rangakaian acara agustusan desa Wulunggunung
MAKNA KIRAB KEMERDEKAAN
Semua perjalanan rangakaian Kirab Kemerdekaan bukan hanya sebuah acara yang mengumpulkan banyak orang dalam satu waktu dan tempat. Kirab Kemerdekaan ini menggambarkan bahwa kita harus menghargai proses kemerdekaan yang sangat panjang, ketika masyarakat membuat ogoh-ogoh, berlatih ‘senam modern’, dan membuat kostum unik menggambarkan sebuah keberhasilan adalah bagian dari proses. Masyarakat rela meluangkan waktunya, mengeluarkan tenaganya bahkan materinya merupakan penggambaran pejuang yang telah merelakan nyawanya untuk kemerdekaan Indonesia. Dan puncaknya adalah Kirab Kemerdekaan yang merupakan puncak acara agustusan menjadi sebuah simbol akhir dari penjajahan, masyarakat Wulunggunung bisa berkumpul dan berbahagia dengan adanya Kirab Kemerdekaan ini adalah penggambaran ‘kemerdekaan’. Pada akhirnya Kirab Kemerdekaan ini harus tetap berjalan di Wulunggunung sebagai bentuk semangat kemerdekaan juga rasa syukur atas kemerdekaan Negara Republik Indonesia